Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang sudah menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam air laut. Lamun hidup di perairan dangkal yang agak berpasir dan sering pula dijumpai hidup pada terumbu karang. Kadang-kadang lamun membentuk komunitas yang lebat sehingga merupakan padang lamun yang cukup luas (seagrass bed). Dasar habitat padang lamun adalah perairan yang dangkal, cerah serta memiliki substrat yang lunak, serta diperlukan adanya sirkulasi air yang membawa bahan nutrien dan sisa-sisa metabolisme.
Komunitas padang lamun di perairan pesisir mempunyai manfaat baik secra ekonomis maupun ekolois. Secara ekonomis lamun banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, pupuk, bahan kerajinan, obat dan di beberapa tempat dikonsumsi sebagai bahan pangan. Secara ekologis lamun merupakan tempat pemijahan (spawning ground), tempat asuhan (nursery ground) dan sebagai tempat ruaya berbagai jenis ikan dan organisme laut lainnya.
Lamun merupakan tumbuhan berbunga. Sebagai tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun secara struktural dan fungsional memiliki kesamaan dengan tumbuhan daratan.
Lamun memiliki akar rhizoma yang kuat. Akar ini berfungsi sebagai jangkar dan penyerap nutrien dari substrat. Semua lamun memproduksirambut akar, kelimpahan rambut akar ini bervariasi pada setiap spesies.
Lamun memiliki daun-daun tipis memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air. Bentuk daun seperti ini memaksimalkan difusi gas dan nutrien antar daun dan air jug amemaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun.
Sebagian besar lamun berumah dua, artinya dalam satu tmbuhan hanya ada bunga jantan saja atau betina saja. Sistem pembiakan lamun melalui penyerbukan di dalam air., selain itu lamun mampu berkembang biak secara vegetatif melalui akar rhizoma dan pertumbuhan batang tegak baru.
Dari 12 genus lamun di dunia, 7 genus merupakan lamun tropis yaitu : Enhalus, Thalassia, Halophila, Halodule, Cymodocea, Syringodium, Thalassodendron dan 5 genus lamun subtropis yaitu : Zostera, Phillospadix, Heterozostera, Posidonia, Amphibolis.  Dari 7 genus lamun tersebut, terdapat beberapa yang mampu hidup sapai pada daerah subtropis bahkan di daerah ugahari, yaitu Halophila ovalis dan  Syringodium isoetifolium,  dan beberapa mampu hidup terbatas hanya pada daerah subtropisyaitu Cymodocea nodosa, Cymodocea angustata dan  Thalassodendron pachirhizum.
(Sumber : http://peternakan.klungkungkab.go.id)
LAMUN DAERAH SUBTROPIS
Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu maksimal, suhu minimal, kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda
 
Jenis-jenis lamun di daerah subtropics yaitu :
1.    Lamun Genus Zostera
Zostera,adalah,genus,kecil,dari,lamun. Zostera ditemukan pada substrat berpasir atau di muara sungai atau sebagian terendam mengambang., Berwarna hijau cerah, pita seperti daun, sekitar 1 cm lebar. Batang pendek tumbuh, rimpang,bercabang,berwarna,putih.
Zoostera terdiri atas 12 jenis, diantaranya : 
- Zostera angustifolia
- Zostera capriconi
- Zostera japanica
- Zostera marina
-Zostera muelleri
-Zostera nolti

Zostera angustifolia

 
 tumbuh di lumpur pasang surut terlindung, di muara sungai dan di pantai laguna, biasanya pada perairan dangkal yang air-nya lebih keruh dari Zostera marina.  biasanya ditemukan pada pantai lumpur atau atau pantai berpasir . (sumber : http://eol.org)
 
 

No response to “ ”

Posting Komentar